Solo - Anda mau mudik Lebaran? Bingung bagaimana meninggalkan burung dalam waktu lama? Ya, tentu Anda sedang berpikir bagaimana caranya meninggalkan burung selama Anda berlebaran keluar kota. Pada dasarnya, burung adalah makhluk bernyawa, dan sangat berisiko mati jika kekurangan pakan dan air, atau airnya kotor sehingga meracuni burung jika terminum, bahkan voer yang berjamur juga sangat berbahaya bagi kesehatan burung.
Begitulah Om dan Tante semua, pada dasarnya burung tidak bisa ditinggal berlama-lama karena banyak risikonya. Entah dalam urusan pakan dan kebersihan kandang maupun kemungkinan dirambah tikus, kucing, cicak, tokek dan lain-lain. Lantas bagaimana?
Seorang teman Semarang bertanya ke saya via SMS “Mas ada tips ndak untuk MB yang mau ditinggal 10 hari mudik? Tahun lalu 6 hari saya taruh 1 cepuk besar kroto+voer, 1 cepuk besar jangkrik 50 ekor, 1 cepuk besar ulat hongkong bisa selamat. Tapi kalau 10 hari belum tahu.” Saya pun menjawab “Didol sik, suk dituku meneh hehehehe. Ora ana…. pasti harus ganti air dan voer. Kalau jamuren, burung KO. Titipke nang Pak Tolib Karimata, paling suk ngeke’i duwit pira ngono”. (Dijual dulu, sehabis Lebaran dibeli lagi hehehe. Tidak ada… pasti harus mengganti air dan voer. Kalau berjamur, burung KO. Titipkan di Pak Tolib Karimata, dan kasih uang berapa begitu…”)
Memang banyak cara yang pernah dilakukan penghobi untuk “menyelamatkan” burung selama ditinggal mudik. Tetapi apapun caranya, saya tidak akan menganjurkan Anda untuk menumpuk makanan dan air minum sebagai stok pakan dan minum selama beberapa hari. Banyak yang sukses melakukan cara itu, tetapi banyak juga yang akhirnya burung tewas atau sakit gara-gara meminum air bercampur jamur atau makanan basi yang juga pasti berjamur.
Kalau memang terpaksa meninggalkan burung tanpa perawat, maka pastikan bahwa wadah air minum yang Anda gunakan adalah wadah air minum yang seminimal mungkin bisa mencegah kemungkinan kemasukan kotoran burung dan pada saat yang sama air tidak mudah tercemar. Wadah seperti itu banyak dijual di pasar burung. Sayang sekali, saya tidak punya fotonya. Tetapi kira-kira adalah seperti ini:
wadah pakan atau minuman burung yang relatif bebas kotoran
Dengan wadah seperti ini, air atau voer atau bijian akan turun secara perlahan sesuai pengurangan yang terkonsumsi burung.
Hanya saja, wadah pakan atau minum burung seperti itu biasanya berukuran kecil dan Anda harus memasang beberapa wadah baik untuk minuman ataupun voer/bijian. Agar Anda yakin bahwa wadah air minum bisa menampung banyak air, maka Anda bisa menggunakan wadah air minum yang biasa digunakan dalam pemberian air minum anak ayam. Gambarnya seperti di bawah ini:
Gambar wadah minum burung selama ditinggal mudik
Usahakan permukaan air minum berada dekat tetapi di sebelah atas tangkringan agar burung mudah minumj air di dalamnya tetapi wadah tidak akan terkena kotoran burung. Dan pastikan juga pada bagian atas wadah tersebut tidak memungkinkan burung bisa bertengger di sana.
Agar lebih aman, Anda bisa menutup sebagian wadah air minum (pada bagian plastik warna merah) dengan plastik kemudian diisolasi dan diberi lubang sebesar kepala burung. Dengan demikian, air bisa lebih kecil berisiko terkena kotoran burung.
Sementara untuk wadah pakan, Anda bisa menggunakan wadah pakan ayam dengan model atau cara kerja seperti wadah air minum di atas. Gambarnya ada di bawah ini (cari yang ukuran kecil):
Wadah pakan burung selama ditiggal mudik
Bagaimana dengan wadah pakan ekstra seperti jangkrik atau kroto atau buah? Menurut saya, karena pakan ekstra semacam itu berisiko busuk, sebaiknya selama ditinggal pergi hanya diberikan sehari atau paling lama dua hari habis. Untuk buah misalnya, jangan kebanyakan karena ketika sudah berjamur, sangat berisiko menyebabkan burung sakit jika memakannya.
Bagaimana jika di sekitar Anda tidak tersedia wadah pakan dan minum seperti itu? Anda bisa merancangnya sendiri menggunakan tabung bambu atau botol bekas air minum dalam kemasan. Persiapkan sejak dini, dan Anda pasti bisa membuatnya.
Dikerodong atau tidak?
Demi keamanan burung dari gangguan luar, sebaiknya burung Anda kerodong tetapi gunakan kerodong transparan yang tidak terlalu gelap agar burung tidak tersiksa berada di kegelapan terus menerus.
Bagaimana alternatif lain yang lebih aman?
1. Titipkan ke teman atau penjual burung yang bisa Anda percaya, dan berikan uang untuk pembelian pakan dan berikan lagi ketika Anda mengambilnya sebagai uang jasa penitipan.
2. Jika memungkinkan, kirim burung-burung piaraan Anda duluan ke tempat tujuan Anda mudik dan minta saudara atau teman di sana menerima dan merawatnya.
3. Titip-jual ke penjual burung dengan perjanjian jika Anda pulang dari tempat mudik (sudah balik) burung Anda beli lagi dengan memberi keuntungan sewajarnya kepada pembeli burung Anda.
Atau Anda punya saran lain yang lebih bagus? Ayo dong bagi-bagi tips….
Salam mudik, salam dari Om KIcau
http://omkicau.com/2011/08/22/tips-r...an/#more-37200
Begitulah Om dan Tante semua, pada dasarnya burung tidak bisa ditinggal berlama-lama karena banyak risikonya. Entah dalam urusan pakan dan kebersihan kandang maupun kemungkinan dirambah tikus, kucing, cicak, tokek dan lain-lain. Lantas bagaimana?
Seorang teman Semarang bertanya ke saya via SMS “Mas ada tips ndak untuk MB yang mau ditinggal 10 hari mudik? Tahun lalu 6 hari saya taruh 1 cepuk besar kroto+voer, 1 cepuk besar jangkrik 50 ekor, 1 cepuk besar ulat hongkong bisa selamat. Tapi kalau 10 hari belum tahu.” Saya pun menjawab “Didol sik, suk dituku meneh hehehehe. Ora ana…. pasti harus ganti air dan voer. Kalau jamuren, burung KO. Titipke nang Pak Tolib Karimata, paling suk ngeke’i duwit pira ngono”. (Dijual dulu, sehabis Lebaran dibeli lagi hehehe. Tidak ada… pasti harus mengganti air dan voer. Kalau berjamur, burung KO. Titipkan di Pak Tolib Karimata, dan kasih uang berapa begitu…”)
Memang banyak cara yang pernah dilakukan penghobi untuk “menyelamatkan” burung selama ditinggal mudik. Tetapi apapun caranya, saya tidak akan menganjurkan Anda untuk menumpuk makanan dan air minum sebagai stok pakan dan minum selama beberapa hari. Banyak yang sukses melakukan cara itu, tetapi banyak juga yang akhirnya burung tewas atau sakit gara-gara meminum air bercampur jamur atau makanan basi yang juga pasti berjamur.
Kalau memang terpaksa meninggalkan burung tanpa perawat, maka pastikan bahwa wadah air minum yang Anda gunakan adalah wadah air minum yang seminimal mungkin bisa mencegah kemungkinan kemasukan kotoran burung dan pada saat yang sama air tidak mudah tercemar. Wadah seperti itu banyak dijual di pasar burung. Sayang sekali, saya tidak punya fotonya. Tetapi kira-kira adalah seperti ini:
wadah pakan atau minuman burung yang relatif bebas kotoran
Dengan wadah seperti ini, air atau voer atau bijian akan turun secara perlahan sesuai pengurangan yang terkonsumsi burung.
Hanya saja, wadah pakan atau minum burung seperti itu biasanya berukuran kecil dan Anda harus memasang beberapa wadah baik untuk minuman ataupun voer/bijian. Agar Anda yakin bahwa wadah air minum bisa menampung banyak air, maka Anda bisa menggunakan wadah air minum yang biasa digunakan dalam pemberian air minum anak ayam. Gambarnya seperti di bawah ini:
Gambar wadah minum burung selama ditinggal mudik
Usahakan permukaan air minum berada dekat tetapi di sebelah atas tangkringan agar burung mudah minumj air di dalamnya tetapi wadah tidak akan terkena kotoran burung. Dan pastikan juga pada bagian atas wadah tersebut tidak memungkinkan burung bisa bertengger di sana.
Agar lebih aman, Anda bisa menutup sebagian wadah air minum (pada bagian plastik warna merah) dengan plastik kemudian diisolasi dan diberi lubang sebesar kepala burung. Dengan demikian, air bisa lebih kecil berisiko terkena kotoran burung.
Sementara untuk wadah pakan, Anda bisa menggunakan wadah pakan ayam dengan model atau cara kerja seperti wadah air minum di atas. Gambarnya ada di bawah ini (cari yang ukuran kecil):
Wadah pakan burung selama ditiggal mudik
Bagaimana dengan wadah pakan ekstra seperti jangkrik atau kroto atau buah? Menurut saya, karena pakan ekstra semacam itu berisiko busuk, sebaiknya selama ditinggal pergi hanya diberikan sehari atau paling lama dua hari habis. Untuk buah misalnya, jangan kebanyakan karena ketika sudah berjamur, sangat berisiko menyebabkan burung sakit jika memakannya.
Bagaimana jika di sekitar Anda tidak tersedia wadah pakan dan minum seperti itu? Anda bisa merancangnya sendiri menggunakan tabung bambu atau botol bekas air minum dalam kemasan. Persiapkan sejak dini, dan Anda pasti bisa membuatnya.
Dikerodong atau tidak?
Demi keamanan burung dari gangguan luar, sebaiknya burung Anda kerodong tetapi gunakan kerodong transparan yang tidak terlalu gelap agar burung tidak tersiksa berada di kegelapan terus menerus.
Bagaimana alternatif lain yang lebih aman?
1. Titipkan ke teman atau penjual burung yang bisa Anda percaya, dan berikan uang untuk pembelian pakan dan berikan lagi ketika Anda mengambilnya sebagai uang jasa penitipan.
2. Jika memungkinkan, kirim burung-burung piaraan Anda duluan ke tempat tujuan Anda mudik dan minta saudara atau teman di sana menerima dan merawatnya.
3. Titip-jual ke penjual burung dengan perjanjian jika Anda pulang dari tempat mudik (sudah balik) burung Anda beli lagi dengan memberi keuntungan sewajarnya kepada pembeli burung Anda.
Atau Anda punya saran lain yang lebih bagus? Ayo dong bagi-bagi tips….
Salam mudik, salam dari Om KIcau
http://omkicau.com/2011/08/22/tips-r...an/#more-37200
No comments:
Post a Comment