Menderita Stress Fisiologis Karena Selalu Jomblo
Penyakit love bird yang suka mencabuti bulunya sendiri juga sering dialami oleh burung paruh bengkok lainnya bukan disebabkan oleh kutu ataupun kekurangan vitamin, tetapi karena burung tersebut menderita Stress Fisiologis. Di alam, burung paruh bengkok hidup secara berkoloni/ berkelompok, sehingga mereka bisa saling berkomunikasi, saling bercumbu dan tentu saja mereka dapat saling berpasangan untuk kemudian kawin dan menghasilkan keturunan.
Jadi pada dasarnya sifat burung love bird adalah makhluk hidup yang suka bersosial, sehingga ketia dia harus hidup menjadi “jomblo” di dalam sangkar yang harganya mahal, tetap saja burung tersebut menjadi stress. Karena dia butuh teman untuk komunikasi ataupun untuk melampiaskan hastratnya untuk kawin. Manifestasi stress yang ditunjukkan dengan mencabuti bulunya sendiri. Burung yang menderita stress fisiologis tidak perlu obat tetapi perlu teman.
Agar bulu love bird dapat tampil cantik dan menarik bak selebriti maka perlu dicarikan love bird lagi sebagai teman burung tersebut. Akan lebih baik lagi jika burung tersebut dipelihara bersama dalam satu kandang volier karena burung love bird senang berpasangan dan bermesraan seperti nama burung tersebut. Dalam waktu 3 sampai 12 bulan kemungkinan besar bulu love bird akan dapat tumbuh halu mulus seperti sedia kala.
Tulisan ini merupakan sebuah sharing pengalaman mungkin bisa dijadikan sebagai wacana dan tidak ada salahnya bila dicoba siapa tahu bisa dijadikan sebagai solusi bagi para kicau mania yang memiliki love bird kesayangan tetapi suka mencabuti bulunya bisa-bisa bukan burungnya saja yang stress tapi pemiliknya bisa-bisa ikut stress. Kita tidak akan perna tahu hasilnya kalau kita tidak pernah mencoba !
Penyakit love bird yang suka mencabuti bulunya sendiri juga sering dialami oleh burung paruh bengkok lainnya bukan disebabkan oleh kutu ataupun kekurangan vitamin, tetapi karena burung tersebut menderita Stress Fisiologis. Di alam, burung paruh bengkok hidup secara berkoloni/ berkelompok, sehingga mereka bisa saling berkomunikasi, saling bercumbu dan tentu saja mereka dapat saling berpasangan untuk kemudian kawin dan menghasilkan keturunan.
Jadi pada dasarnya sifat burung love bird adalah makhluk hidup yang suka bersosial, sehingga ketia dia harus hidup menjadi “jomblo” di dalam sangkar yang harganya mahal, tetap saja burung tersebut menjadi stress. Karena dia butuh teman untuk komunikasi ataupun untuk melampiaskan hastratnya untuk kawin. Manifestasi stress yang ditunjukkan dengan mencabuti bulunya sendiri. Burung yang menderita stress fisiologis tidak perlu obat tetapi perlu teman.
Agar bulu love bird dapat tampil cantik dan menarik bak selebriti maka perlu dicarikan love bird lagi sebagai teman burung tersebut. Akan lebih baik lagi jika burung tersebut dipelihara bersama dalam satu kandang volier karena burung love bird senang berpasangan dan bermesraan seperti nama burung tersebut. Dalam waktu 3 sampai 12 bulan kemungkinan besar bulu love bird akan dapat tumbuh halu mulus seperti sedia kala.
Tulisan ini merupakan sebuah sharing pengalaman mungkin bisa dijadikan sebagai wacana dan tidak ada salahnya bila dicoba siapa tahu bisa dijadikan sebagai solusi bagi para kicau mania yang memiliki love bird kesayangan tetapi suka mencabuti bulunya bisa-bisa bukan burungnya saja yang stress tapi pemiliknya bisa-bisa ikut stress. Kita tidak akan perna tahu hasilnya kalau kita tidak pernah mencoba !
No comments:
Post a Comment