Ada dua hal yang diperlukan seekor burung agar proses mabungnya berjalan dengan baik dan sempurna. Pertama diperlukan diet yang baik dan kedua adalah istirahat yang cukup.
Diet
Selama masa mabung ini Murai Batu membutuhkan konsumsi protein dan makanan yang cukup gizi untuk merangsang pertumbuhan bulu baru secara memadai. Sedangkan vitamin dan mineral diperlukan untuk membantu proses pencernaannya. Oleh karena itu, kebutuhan protein yang dibutuhkan seekor burung yang ideal adalah tidak kurang dari 20% agar pembentukan bulu-bulunya dapat tumbuh dengan sempurna.
Selain itu asupan makanan tambahan seperti multivitamin dan mineral juga harus mencukupi. Sebagai contoh Vitamin B komplek merupakan sesuatu yang sangat penting. Vitamin B6 membantu metabolisme protein dan vitamin B12 membangkitkan nafsu makan burung dan juga membantu pencernaan. Vitamin E membantu serat-serat bulu tumbuh lebih sempurna dan kandungan minyak didalam vitamin tersebut mengkilatkan warna bulu sehingga bulu tampak lebih bersinar.
Idealnya asupan makanan pada saat mabung harus lebih banyak yang mengandung unsur-unsur yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan bulu. Asam amino sebagai struktur dasar pembentuk protein dan sulfur yang berisi asam amino methionin dan cistein merupakan substansi penting dalam pembentukan dan perkembangan bulu. Sumber makanan yang kaya protein ini terkandung dalam pakan hidup seperti serangga, karena serangga mengandung sulfur yang berisi asam amino, misalnya: jangkrik, ulat hongkong, ikan-ikan kecil, kecebong, kroto (telur semut) dan belalang.
Jika ditempat anda kebutuhan pakan hidup mudah di dapat, disarankan untuk mengubah setingan pemberian pakan hidup. Untuk masa-masa mabung komposisi pemberian pakan hidup sebaiknya 80% dan 30% untuk pakan kering. Setingan pemberian pakan hidup selama masa mabung hanyalah bersifat sementara saja. Jika masa mabung sudah selesai, pemberian pakan sebaiknya kembali ke setingan awal. (akan dibahas dalam artikel tersendiri). Sementara bagi anda yang susah mendapatkan stok pakan hidup, carilah pakan kering yang memenuhi standar kecukupan gizi sbb: 10% lemak, 0.5% – 1 % kalsium dan 30% - 40% protein.
Istirahat yang cukup
Selain diet, faktor yang tidak kalah penting adalah pemberian masa istirahat yang cukup. Saat mabung sifat agresifitas burung berkurang. Ini terjadi secara fisiologis karena perubahan pembentukan hormon yang berbeda. Dalam hal ini energi burung lebih difokuskan pada pertumbuhan bulu. Oleh karena itu, agar mabung berjalan secara maksimal, istirahatkan burung dari aktifitas rutin seperti: menjemur dibawah terik matahari langsung atau mengikut sertakan dalam lomba. Usahakan hindarkan konfrontasi dengan burung Murai Batu lain. Ini mutlak harus dilakukan agar burung tidak mengalami stres mabung.
Selain itu, tata letak sangkar juga harus baik. Carilah tempat yang bersirkulasi baik, sehat dan teduh. Jauhkan dari tempat yang bertekanan udara ekstrem, seperti perubahan panas dan dingin secara drastis. Jika burung ditempatkan dikandang yang besar, jauhkan dari gangguan atau kehadiran binatang-binatang pemangsa, seperti: kucing, tikus, ular, tokek dsb, agar masa istirahat tidak terganggu.
Stres Saat Mabung
Garis Stres
Terkadang kita melihat bulu-bulu pada seekor burung ada yang tumbuh tidak merata. Ada bagian yang tipis atau strukturnya yang tidak simetris. Biasanya pada bulu tersebut timbul semacam garis melintang terutama terlihat pada bagian ekor. Atau warna bulu yang tumbuh terlihat kusam. Hal ini terjadi karena burung kekurangan nutrisi dan kurang istirahat yang cukup. Nutrisi yang dimaksud adalah kurangnya kadar methionin dan cistein yang terkandung dalam protein (serangga).
Jika masa mabung di luar waktu yang seharusnya, burung akan mengalami apa yang di namakan Stres Saat Mabung. Akibatnya bulu-bulu saat rontok atau pada saat tumbuh hanya pada beberapa bagian saja (tidak merata). Biasanya terjadi pada bulu-bulu di bagian dada, dan parahnya jika terjadi pada bagian sayap dan ekornya. Hal yang paling ekstrem jika seluruh bulu yang ada mengalami kerontokan.
Bulu-bulu terdiri sekitar 20% sampai 25% dari berat tubuh burung dan pergantian bulu diluar waktu mabung berarti bahwa hormon testoteron akan berkurang karena burung akan dipaksa memproduksi hormon yang memicu mabung. Konsekuensinya adalah burung akan mengalami stress. Sedangkan stres yang dialami akan berakibat pada pertumbuhan yang tidak maksimal. Untuk memperbaiki kondisi ini harus menunggu mabung periode tahun berikutnya.
Hal-hal lainnya yang menjadi faktor penyebab stres pada saat mabung, yaitu:
1. Kemungkinan burung melihat atau mendengar suara tikus, tokek, kucing atau gangguan dari makhluk-makhluk lainnya yang mengganggu waktu istirahatnya pada malam hari. Solusinya, redupkan sinar lampu atau ganti bohlam yang tidak terlalu terang, sehingga burung tidak dapat melihat secara langsung makhluk-makhluk pengganggu. Meski burung masih mendengar suara-suara, tetapi dengan tidak melihat wujud makhluk pengganggu secara langsung akan mengurangi kepanikan burung tersebut.
2. Perubahan temperatur yang ekstrem di sekitar area kandang atau sangkar burung. Solusinya, periksa temperatur ruangan dan pastikan suhu dalam ruangan tetap terjaga.
3. Mendengar suara dari murai batu lainnya. Salusinya, jauhkan burung anda dari gangguan suara sesama burung murai lainnya.
4. Faktor Pemberian Air Minum, Solusinya ganti air minum setiap hari, karena setelah 24 jam kandungan klorin dalam air akan menguap karena pengaruh suhu dan sinar.
5. Adanya pakan kering (voor) yang tidak/kurang disukai burung, sehingga burung malas makan dan menghambur-hamburkan makanan tersebut. Solusinya, ganti dengan pakan kering jenis lainnya.
6. Khusus untuk burung dalam Sangkar, kebiasaan menggantung sangkar ditempat yang terlalu banyak angin atau ditempatkan di dekat jendela, membuat burung tidak tenang karena temperatur/suhu di dekat jendela sering tidak konstan. Solusinya, carilah/pindahkan ke tempat yang nyaman dan bersirkulasi baik.
No comments:
Post a Comment