Sebelum musim hujan atau musim perkembang-biakan tiba, penangkar burung harus mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan itu, seperti Kandang Penangkaran, Suplai Makanan dan Kotak atau Bahan Pembuat Sangkar. Sebaiknya lokasi kandang jauh dari tikus, semut, cicak atau tokek. Karena binatang-binatang tersebut merupakan hewan pengganggu yang dapat merusak kenyamanan & keamananan burung.
1. Kandang Penangkaran
Sebaiknya kandang penangkaran berukuran besar dan mencukupi, walaupun ini tidak berarti ukuran sebuah kesuksesan dalam penangkaran, tetapi tersedianya ruangan yang cukup membuat burung lebih bebas dan rilek untuk melakukan berkembang-biakan. Kandang penangkaran yang ideal minimal berukuran 1,5 meter x 2 meter dengan ketinggan 2,5 – 3,5 meter. Tempat sebaiknya jauh dari bayangan atau lalu lalang manusia agar burung dapat melakukan aktifitas perkembang-biakan dengan nyaman. Karena kondisi yang nyaman akan membuat proses kawin, peneluran, pengeraman dan penetasan telur berjalan dengan lancar.
Sediakan tangkringan yang cukup agar kelak, setelah anak-anak burung menetas dan besar, mereka dapat belajar terbang dengan cepat, selain itu anak burung dapat mengontrol saat mereka terbang sehingga kemungkinan mereka terjatuh saat berlatih terbang dapat dihindari.
Selain itu persiapkan juga bahan-bahan pembuat sarang, seperti: kain perca, ranting-rantai kecil, serat pohon, serabut kelapa, daun cemara (pinus) kering, dll. Disarankan untuk menggunakan daun cemara (pinus) kering, karena memiliki tekstur yang lembut dan mudah untuk dipintal menjadi sarang.
Jika bahan-bahan telah dipersiapkan, sebarkan di lantai kandang agar proses pembangunan sarang secara alamiah dapat dilakukan. Jangan sekali-kali menempatkan bahan-bahan tersebut langsung di kotak sarang. Cara menebarkan bahan-bahan ke lantai kandang juga akan merangsang Murai Betina untuk segera melakukan perkawinan. Indikasinya adalah jika Murai Betina membawa beberapa helai bakal sarang di dalam wadah air untuk mandi. Jika ini terjadi berarti Murai Betina siap untuk kawin atau dibuahi.
2. Suplai Makanan
Selama masa perkembang-biakan dan pembesaran anakan, sediakan pakan yang memenuhi standar gizi yang cukup, baik itu pakan kering (voor) maupun pakan hidup. Pakan hidup seperti serangga, ikan-ikan kecil, kecebong, ulet hongkong, belalang, siput, belalang sangat bermanfaat dan merupakan ketersediakan pakan yang sangat baik. Ikan dan kecebong merupakan sumber kalsium yang diperlukan untuk membentuk kulit telur (cangkang) dan pertumbukan tulang anak burung. Pemberian suplai pakan hidup yang bervariasi sangat diperlukan agar kebutuhan nutrisi terpenuhi dan burung lebih sehat.
Ulet Hongkong (mealworm)
Belalang
Ikan kecil (guppies)
Kecebong (baby frog)
Jika pakan hidup susah di dapat, anda dapat menggantinya dengan pakan kering (voor). Asal memenuhi kecukupan standar gizi yang diperlukan oleh burung. Untuk itu mesti secara jeli harus dicarikan voor yang mengandung multi vitamin dan mineral yang cukup. Paling tidak makanan harus mengandung unsur lemak 10%, kalsium 0.5 – 1%, protein 30% - 40%.
Tempat Makanan:
Tempat/wadah makanan dapat berupa kotak yang terbuat dari plastik atau kayu. Untuk pakan hidup seperti jangkrik, ulet hongkong, ikan kecil, kecebong dianjurkan menggunakan kotak yang terbuat dari plastik, agar jangkrik tidak melarikan diri keluar. Jika anda memberi pakan belalang, caranya bahkan lebih mudah, yaitu dengan melepaskannya begitu saja di dalam kandang.
Tempat Makanan
Wadah makanan kering (voor) dan air minum sebaiknya di tempatkan di area yang dekat dengan sarang burung.
3. Bak Pemandian
Sebaiknya pisahkan letak wadah air minum dengan bak pemandian. Sangat dianjurkan apabila bak pemandian dilokasikan dibawah alas kandang atau di dekat wadah pakan hidup. Karena cuaca yang sering berubah, ketersediaan bak pemandian akan membantu burung menyeimbangkan suhu badannya.
Catatan: Air minum dan air untuk mandi sebaiknya sering diganti, agar kesehatan burung dapat terjaga.
4. Kotak Sarang
Kotak sarang harus sudah dipersiapkan terlebih dahulu sebelum perkembang-biakan dilakukan. Disarankan untuk memasang dua kotak sarang (di double pasangkan), agar kita dapat mengetahui isi di dalam sarang dan mudah melepaskan sarang untuk memeriksa telur dan anak burung.
Kotak sarang (nest box)
Ukuran bagian dalam kotak minimal harus 13cm x 13cm dan tinggi 8cm - 10cm. Bagian luar kotak harus lebih besar dan ramping untuk memasukkan kotak bagian dalam. Ukuran berkisar 20cm sampai 30cm tergantung pada ukuran panjang ekor Murai Jantan-nya, sehingga ekor-nya tidak rusak saat masuk dan mengerami telur, sedangkan tinggi kotak sarang dari permukaan tanah yang ideal adalah di atas pintu masuk kandang. Untuk perkiraan besarnya kandang yang di bahas dalam artikel ini kira-kira 2.5m-3m dari permukaan tanah.
No comments:
Post a Comment