Saturday, September 3, 2016

Perawatan Burung Cendet Jawara

Perawatan Burung Cendet Jawara. Ini adalah sebuah cerita tentang perawatan cendet-cendet yang namanya biasa menghiasi tabloid-tabloid burung. Hanya saja perlu dicatat sebelumnya, bahwa perawatan burung adalah tidak sama di antara sesama pemilik burung cendet jawara. Ada kesamaannya, tetapi banyak pula perbedaannya.


Perawatan burung cendet jawara secara umum hampir sama: mandi sepuasnya pada pagi hari, jemur lumayan kuat, jangkrik pagi-sore plus kroto, serta ulat hongkong menjelang lomba. Saat ngurak, burung juga tidak dimandikan, tapi sangkar tetap dibersihkan. Satu hal yang penting; tautan hati antara sang jagoan dan si perawat juga sangat penting dan menentukan!

Tak pelak lagi, hingga kini burung cendet termasuk burung yang sangat bergengsi. Sejumlah jagoan ternama pun ikut mengangkat nama pemiliknya ke jenjang tertinggi. Bagaimana merawat sang jagoan, mulai di rumah, menyiapkan ke lomba, hingga saat mabung?

Perawatan ngurakSelama masa ngurak tidak mandi, extra fooding jangkrik diberikan pagi dan sore masing-masing 5 ekor. Selama di rumah alias ketika tidak disiapkan untuk lomba, diberi jangkrik pagi dan sore juga 5 ekor. Pemberian pagi hari dilakukan sebelum dijemur. Setelah dijemur selama kurang lebih 10 menit, kemudian dimandikan, selanjutnya diberikan kroto secukupnya, lantas dijemur lagi selama kurang lebih 3 jam. Sore hari sekitar jam 4 diberi lagi jangkrik 4 ekor.

Perawatan XtrimePagi hari dikeluarkan supaya kena matahari sebentar saja. Kemudian mandi pagi lantas diberi jangkrik 4 ekor dan sore 4 ekor. Menjelang lomba perawatan hampir sama, hanya diistirahatkan dengan full krodong. Hari lomba di lapangan sebelum digantang burung harus mandi sampai puas. Extra fooding prinsipnya sama dengan harian, hanya pada hari lomba ditambah ulat hongkong secukupnya.

Perawatan cendet Premium
Ngurak: full krodong, tetapi kandang tetap dibersihkan setiap hari. Seminggu sekali extra fooding ditambah porsinya dari menu harian biasa, setelah bulu berhenti jatuh dan mulai tumbuh, kandang dibersihkan 2 atau 3 hari sekali.

Harian: Setelah bulu mulai panjang perawatan rutin kembali seperti harian/ semula. Menu utama jangkrik pagi dan sore 5 ekor ditambah kroto, mandi tiap pagi.

Stelan Lomba: Amati birahi dan power dari burung. Bila mulai kelihatan, burung jawara bisa mulai dicoba mulai dari latber. Pantau kelebihan dan kekurangannya, kemudian dimodifikasi sambil jalan sampai ketemu stelan yang pakem dan sang jawara bisa nampil maksi.

Master full sepanjang hari
Sebenarnya, burung benar-benar dirawat hanya pada pagi hari saja, mulai membersihkan kandang, memberi jangkrik, memandikan, hingga menjemur sampai dengan jam 11-an. Selama masa penjemuran yang normalnya selama sekitar 3 jam itu, kolak pakan dan minum dikosongkan. Jadi, selama itu memang burung-benar-benar dijemur, tak boleh makan minum.

Setelah diambil dari jemuran, burung kemudian diberi kroto secukupnyas lantas dibawa ke rumah dan full krodong. Sore, hanya diberi jangkrik lagi 5 ekor atau menyesuaikan, kemudian diistirahatkan.

Nah, selama dikerodong selalu ditempel master. Master utama menggunakan mp3 yang berisi isian burung master. “Selalu hidup full 24 jam, tidak pernah matikan.” Namun, selain pakai mp3 juga secara periodik menggunakan burung, seperti lovebird dan juga rambatan. Lovebird bahkan selalu dibawa ke lapangan dan ditempel terus di sebelah burung cendet.

Menjelang lomba, “perawatan harian” justru dikurangi intensitasnya. Extrafooding ditambah dengan ulat hongkong seminggu sebelum lomba. Menjelang lomba mandi dikurangi, jemur juga sebentar sarnpai jam 09.30-an saja, lebih banyak dikrodong dan istirahat. Dari kandang harian dipindah ke sangkar lomba. Di lapangan, burung dijauhkan dari burung-burung lain, terutama sesama burung cendet.

No comments:

Post a Comment